Title: Ten O’clock At Night
Author :DeidaraKyu
Main Cast: D.O Kyungsoo (EXO)
& Luhan
Genre: Horror
D.o melepaskan headphone dari
telinganya, lalu berjalan gontai menuju jendela apartemen. Dia bisa melihat
dengan jelas perumahan dan lampu-lampu kota Seoul yang indah. Lalu lintas masih
terlihat padat, D.o lalu melirik jam tangannya. Sudah hampir jam sepuluh malam,
tapi Luhan hyungnya belum pulang juga. D.o merapatkan sweaternya, malam itu
terasa dingin meskipun pemanas ruangan sudah dinyalakan.
Ini adalah pertama kalinya dia
menginap di apartement hyungnya. Terasa sunyi, hanya terdengar denting jam
dinding disudut ruangan. D.o mendesah panjang lalu kembali duduk dan
menyelesaikan game di komputernya, tiba-tiba dia merasakan semilir angin
mengenai tengkuknya. D.o menoleh , tidak ada apa-apa dibelakangnya, ia
mengabakainnya. D.O bukanlah penakut, hanya saja dia tidak bisa mengabaikan
detak jantungnya yang terpacu lebih cepat dari biasanya. D.o kembali memasang
headphonenya, tapi saat itu juga D.o mendengar sesuatu yang jatuh dari arah
dapur. Ia menoleh dengan cepat, suasananya hening jadi DO bisa mendengar suara
itu dengan jelas.
“Suara apa? Tidak mungkin ada
kucing atau tikus di apartement ini,”ujarnya pada diri sendiri. Lalu dengan
pelan dia berjalan menuju arah dapur. Semuanya tampak seperti semula ketika dia
meninggalkan ruangan itu sebelumnya. Hanya saja satu bungkus ramen tergeletak
begitu saja di lantai. D.o memungutnya, lalu mengamatinya. Mata bulatnya
bergerak cepat meneliti seluruh sudut dapur itu, tapi D.o sangat ingat bahwa
dia tidak meletakkannya dimanapun. Karena hari itu dia tidak memkan ramen. D.o
hanya mengangkat bahunya.
Ting Tong..
D,o menoleh ketika mendengar
bunyi bel pintu berbunyi, tidak terlalu menyadari ketika dia terlihat bernafas
lega. Ia lalu berjalan cepat ke arah pintu apartement “Hyung akhirnya kau
pulang juga,”
D.o membuka pintu dan melihat
hyungnya berdiri kaku di ambang pintu. Dia terlihat seperti anak kecil yang
kedinginan, pikir D.O. Bajunya terlihat basah, hanya mengenakan sweater
tipisnya dan membawa sebuah bungkusan di tangan kirinya. Ia lalu menyerahkannya
pada D.O.
“Aku ingin makan ini,” ujarnya
sembari melangkahkan kakinya memasuki apartement. D.o melongok bungkusan itu
dan melihat empat butir telur ayam didalamnya. D.o lalu tersenyum lucu.
“Hyung kau ini lucu, kitakan
masih punya telur kenapa kau membeli lagi. Bukannya kau tadi mengirimi pesan
bahwa kau sudah makan diluar,?” D.O mengamati hyungnya, ada sesuatu yang aneh
pada Luhan. Hari ini memang dingin sekali, tapi diluar tidak hujan. Jadi kenapa
Luhan trlihat basah kuyup. Luhan terduduk di atas sofa, pandangannya terlihat
kosong dan wajahnya sangat pucat. Dia hanya diam tidak menjawab pertanyaan D.O.
“Hyung kau baik-baik sajakan?
Jika tahu hujan kenapa tidak memakai jaketmu? Aku ingat kau membawa jaket hari
ini ke kampus, dan kupikir kau akan pulang terlambat sesuai pesan yang kau
kirim”
“Aku selalu datang pukul
sepuluh malam. Masakkan saja telurnya,” perintahnya dengan nada tenang, tapi
ada tekanan pada ucapannya. D.O tidak membantah, ia segera menuju dapur.
Beberapa kali D.o masih melirik Luhan yang duduk tidak bergerak ditempatnya.
“Cepat ganti bajumu hyung, kau
bisa sakit jika baju basah itu masih kau pakai,” ujar D.O dari arah dapur, tapi
tidak ada sahutan. Mungkin hyungnya lelah, itulah yang dipikirkan D.O. Ia segera
memecah telur, tapi segera melepaskannya ketika telur pertama yang dipecahnya
berwarna merah dan baunya sungguh luar biasa anyir.
“Apa ini?” teriaknya. Ia sangat
terkejut dan juga bingung, lalu memecahkan tiga telur yang tersisa dan semuanya
sama saja, baunya sangat anyir. D.O hampir muntah dibuatnya, perutnya mual
berlebihan. Dengan segera D.O membuangnya ketempat sampah. Tapi belum hilang
rasa kagetnya, dia mendengar bel apartemen berbunyi, dengan spontan D.O melirik
arlojinya.
“Siapa yang mau bertamu jam
segini? Hyung?” D.O memanggil Luhan, tapi tidak ada yang menyahut. D.O segera
menuju ruang tamu dan sempat melihat bayangan hyungnya menghilang dibalik pintu
kamarnya. D.O mengabaikannya karena mungkin hyungnya butuh istirahat, dia
segera berlari kearah pintu dan membukanya.
“Hai, kupikir kau pingsan atau
apa? lama sekali membuka pintu,” ujar Luhan dengan ceria. Ia mengenakan jaket
hitamnya , sama dengan yang ia pakai tadi pagi. Menyandang ranselnya seperti
biasa. Wajahnya terlihat lelah, tapi tersenyum ceria seperti biasanya. Tentu
saja apa yang dilihat D.O sekarang membuatnya takut. Dia yakin bahwa Luhan
sudah pulang sejak sepuluh menit yang lalu.
“Hyungg??? ke..kenapa kau
diluar?” D.O tidak bisa menyembunyikan rasa terkejutnya. Mata bulatnya
membelalak lebar.
“Tentu saja aku diluar, akukan
baru pulang. Kau ini bagaimana, ini aku belikan jjangmyeon. Aku sudah makan
disana, jadi tidak perlu memasak,” ujar Luhan, dia meletakan bungkusan di atas
meja lalu membuka sepatunya. “Ada apa denganmu? Ada yang aneh denganku?” ujar
Luhan ketika melihat wajah tegang D.O.
“Hyung kau sudah pulang dari
sepuluh menit yang lalu,”
***
Ten O'clock At Night adalah hantu yang sering menyerupai penghuni apartement, dan mereka selalu mengujungi para tamu apartement pada pukul sepuluh malam.
No comments:
Post a Comment